bangunan pondok pesantren AL-ISLAH tampak depan
Selasa, 02 Juni 2009
Selasa, 12 Mei 2009
Profil Pondok Pesantren Al-Islah kaliketing doro pekalongan
Pada tahun 1972 Pondok pesantren Al Islah di dirikan oleh Romo KH. Chumaidi anak dari K Draham yang berasal dari pelosok desa yang terpencil tepatnya desa Kaliketing bagian selatan kecamatan Doro Pekalongan Ujung selatan.Berawal dari seorang petani K. Draham adalah sosok figur Kiai yang sangat keras dalam mendidik anaknya di bidang agama oleh karena itu diantara anak-anak dari Kiai Draham yang bernama KH. Chumaidi inilah yang akhirnya bisa memenuhi harapan dari orang tuanya.
Bapak KH. Chumaidi pada waktu itu hanya mengeyam pendidikan formal sampai SR saja terus orang tuanya beliau di pesantrenkan perdananya di Kaliwungu Kendal Di pesantren Al- Islah yang waktu itu di asuh oleh Syeh KH. Rukyat sekitar 5 tahun beliau berada dan mengabdi kepada Syeh KH. Rukyat. Kemudian beliau meneruskan jenjang pendidikan pesantren di Lasem Rembang pada Syeh KH. Masduki kurang lebih sekitar 5 tahun. terus beliau meneruskan pesantren pindah ke Babakan Ciwaringin Cirebon Jawa Barat pada Syeh KH.Sanusi. baru sekitar 3 tahun berada di pesantren Syeh KH.Sanusi beliau akhirnya menikah dengan Putrinya Syeh KH. Bunyamin Susukan Cirebon pengasuh pondok pesantren Ulumuddin Susukan yang bernama Muslichah putri kedua dari Syeh KH. Bunyamin.
Dari situlah beliau memulai untuk membantu sang mertuanya mengajar ngaji dipesantren dan di sekeliling musola-musola desa susukan tersebut.Ketika beliau sudah mulai berpengalaman dalam menggeluti masyarakat melalui pengajian pengajian rutinya akhirnya beliau sudah merasa menyatu dengan masyarakat susukan tersebut. Namun Orang tua beliau yang di pekalongan selalu mengharapkan agar beliau pulang dan menetap di pekalongan dengan besar harapan agar bisa meneruskan perjuangan dari orang tunya, karena orang tuanya sudah merasa tua dan sakit sakitan jadi sangat berharap sekali anaknya untuk menggantikan sebagai penerusnya.Dan pada tahun sekitar 1969 bapak KH. Chumaidi tersebut boyong ke pekalongan dengan membawa dua orang anak.Dengan hanya berpengalaman sebagai petani beliau hidup didesa kaliketing dengan sangat sederhan.
dari situlah beliau memulai terjun dalam masyarakat ditanah kelahirnya, yang sekian lama beliau tinggalkan.
Pada tahun 1972 ayahandanya Bpk K. Draham wafat dan kemudian beliau menggantikan posisi sebagai seorang kiyai yang bebau salaf. semenjak itulah beliau mulai merintis pondok pesantren walaupun hanya ada beberapa santri tetapi beliau tetap dengan semangat yang tinggi untuk terus meningkatkan kemajuan pondok pesantren saat itu hanya ada sebuah bilik kecil dengan dinding pagar bambu beliau menampung santri dan tetap semangat mengajar.
pada tahun 1991 akhirnya beliau dengan perjuanganya dapat mendirikan bangunan permanen yang dibantu oleh masyarakat setempat dengan bangunan yang layak.
Bapak KH.Chumaidi dikaruniai 9 orang anak 4 laki-laki 5 perempua. anak- anaknya :
1. Azhari Drs
2. Azizah
3. Akromah
4. H. Akrom Lc
5. Aqimatuddiniyyah ( Al-khafidloh )
6. Asyrofah
7. Achmad izzuddin SE
8. dr. aisyah
9. As'adillah
dari kesembilan anak tersebut Alhamdulillah mereka sudah berkeluarga dan dikuruniai anak. pada tahun 2004 Romo KH. Chumadi mulai sakit-sakitan. dan pada tahun 2006 tgl 13 mei beliau dipanggil menghadap Illahi dan sebagai posisi digantikan oleh putranya yang no 4 bernama KH. Akrom Chumadi Lc dan sampai sekarang.
Langganan:
Postingan (Atom)